Selasa 19 Jan 2016 20:51 WIB

Lapan Observasi Jembatan Ampera untuk Pantau Gerhana Matahari Total

Rep: Maspril Aries/ Red: Dwi Murdaningsih
Fenomena gerhana matahari total.
Foto: Reuters
Fenomena gerhana matahari total.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus melakukan persiapan menyongsong peristiwa fenomena alam gerhana matahari total (GMT) yang diprediksi terjadi pada 9 Maret 2016 mendatang. Diantara persiapan yang dilakukan adalah kedatangan tim dari Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan), Selasa (19/1) meninjau langsung jembatan Ampera yang akan menjadi salah satu tempat  yang akan menjadi lokasi menyaksikan fenomena GMT yang akan melintasi wilayah Indonesia dan salah satunya kota Palembang.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel Irene Camelyn yang mendampingi tim Lapan menjelaskan, kedatangan tiga orang dari Lapan untuk melakukan observasi dan analisa lapangan lokasi yang akan dijadikan lokasi pemantauan dan penelitian di jembatan Ampera dan di sekitar jembatan yang melintas di atas sungai Musi tersebut. Menurut Farahhati astronom dari Lapan, mereka datang ke Palembang ke lokasi jembatan Ampera untuk meninjau lokasi dimana dan bagaimana nanti  melihat situasi dan kondisi terjadinya GMT, dan penentuan kordinat terbaik mengamati fenomena alam tersebut.

“Gerhana bisa terlihat dari jarak 100 km. Peninjauan hari ini kami melihat matahari dengan teleskop Vixen VC200L dari Jepang, menggunakan tracking yang bisa melihat pergerakan matahari otomatis dari awal terbit sampai ke atas,” katanya.

Menurut peneliti Lapan Syaiful Amdi, kedatangan tim selain memantau pergerakan dan titik kordinat, juga melihat aspek-aspek dari sosial budaya kepercayaan masyarakat. “Saat berlangsung gerhana matahari total  ada upacara adat tentang kepercayaan kepada matahari dengan, ada yang percaya naga yang menelan matahari. Ini menjadi cerita rakyat,” ujarnya.

Sementara itu menurut Irene Camelyn untuk menyaksikan GMT perlu dilakukan perencanaan matang  guna menghindari dampak-dampak terburuk saat fenomena terjadi. “Kita juga menentukan tempat terbaik untuk melihat agar tidak tertutup gedung, seperti di jembatan Ampera, Pulau Kemarau, Bukit Siguntang dan di hotel-hotel yang menyediakan balkon out door,” ujarnya.

Astronom dari Lapan memperkirakan fase penduhuluan GMT dengan persiapan pada pukul 06.20 WIB. GMT diprediksi mulai sekitar pukul 07.20 WIB dan berlangsung sekitar 1 menit 50 detik. Di Sumsel, GMT bukan hanya dapat disaksikan di kota Palembang tetapi juga melintasi wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kota Lubuk Linggau.

 

baca juga:

Cara Aman Menyaksikan Gerhana Matahari Total

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement