REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Meski beberapa tempat sudah memasuki musim penghujan, namun sebagian besar wilayah Lampung mengalami kondisi suhu panas menyengat dalam sepekan terakhir. Suhu panas terasa di badan baik pada siang maupun malam hari.
“Sinar matahari tidak terlalu, tapi udara sangat panas. Bukan saja siang tapi malam hari sampai Subuh terasa udaranya panas,” kata Dius, warga di Tanjungkarang Pusat, Selasa (19/1).
Suhu panas juga dirasakan warga di Telukbetung. Ardi, warga Jalan WR Supratman, menyatakan suhu udara terasa panas, walaupun matahari tidak terlihat sinarnya. “Badan ini terasa gerah terus, udaranya panas dan ingin mandi terus rasanya,” kata lelaki bekerja sebagai satpan di sebuah sekolah swasta.
Kota Bandar Lampung, sudah tidak turun hujan lagi sejak lima hari terakhir. Udara dalam kota terasa panas dan gerah. Warga tidak bisa tidur pada malam hari karena cuaca panas, meski sudah dibantu dengan kipas angin.
Menurut Saldi, warga Kemiling, biasanya udara pada malam sampai pagi dingin. Tapi, kata dia, sejak beberapa hari terakhir, tidur terpaksa tidak menggunakan selimut dan baju, karena gerah. “Biasanya Subuh d Kemiling dingin, sekarang jadi panas dan gerah seperti siang hari,” ungkapnya.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung, Sugiyono, membenarkan kondisi cuaca dan suhu panas di wilayah Lampung beberapa hari terakhir. Menurut dia, suhu panas ini terjadi karena dampak dari badai El Nino.
“Badai El Nino ini belum berakhir,” katanya.
Ia mengatakan badai El Nino sudah dimulai sejak September 2015. Namun memasuki musim penghujan bulan Januari 2016, badai ini masih berlanjut dan berdampak pada suhu panas. El Nino berpengaruh pada musim penghujan pada Januari ini yang sedikit. Padahal, pada bulan ini hingga Februari diperkirakan musim hujan.
Baca juga: '99 Persen Asli Suara Mas Bahrun Naim'
Baca juga: Begini Nasib Jenazah Para Pelaku Teror di RS Polri