REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Nama Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Na’im kian dicari. Alumni Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Solo, itu disebut-sebut otak pelaku serangan dan bom bunuhdiri di kawasan perbelanjaan Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Sejak namanya disebut aparat dan disebarkan media, civitas academika UNS, Solo merasa perlu meluruskan informasi keberadaan Bahrun Na'im. ''Biar pemahaman masyarakat tidak keliru,'' kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Darsono.
Menurut Darsono, betul nama Bahrun Naim pernah kuliah Fakultas MIPA UNS. Namun, saat ini Bahrun sudah bukan bagian dari kampus lagi karena sudah menjadi alumni UNS. ''Sehingga tidak keliru persepsi apakah sebagai orang UNS ataukah alumni UNS," katanya. (Baca: 'Kebaikan Pelaku Bom Sarinah tak Akan Pernah Saya Lupakan!').
Darsono juga menegaskan, keluarga Bahrun Na'im, termasuk orangtuanya, seharusnya dilindungi. Sebab, mereka tidak bersalah dalam kasus bom Sarinah. ''Seperti orangtuanya, tolong dilindungi. Kalau perlu jangan disebut-sebut,'' pinta Darsono.