Senin 18 Jan 2016 16:15 WIB

Kota Bandung Jadi Percontohan Penerapan Plastik Berbayar

Rep: c26/ Red: Dwi Murdaningsih
Pedagang menawarkan kantong plastik kepada pengunjung Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (20/6).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pedagang menawarkan kantong plastik kepada pengunjung Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bagi warga Kota Bandung yang biasa menggunakan plastik untuk berbelanja disarankan untuk beralih ke tas belanja pribadi yang bisa digunakan kapan saja. Sebab, mulai bulan depan, kantong plastik di mini market tidak bisa didapatkan secara cuma-cuma alias bayar.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup, Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung, Teti Mulyawati mengatakan Kota Bandung menjadi wilayah yang pertama kali diuji coba kebijakan ini. Rencananya plastik berbayar ini akan diuji coba mulai bulan Februari mendatang.

"Kota Bandung menjadi pilot project untuk penerapan ini. Bulan depan akan diujicoba di mini market. Jadi plastik itu tidak secara gratis dibagikan. Kalau konsumen butuh plastik ya bayar," kata Teti saat ditemui di kantornya, Jalan Sadang Tengah, Kota Bandung, Senin (18/1).

Ia berharap dengan adanya aturan ini penggunaan kantong plastik di Kota Bandung dapat berkurang. Sebab penggunaan plastik di Kota Bandung menghasilkan hingga 7.500 eksemplar limbah kantong plastik. Teti mengatakan, untuk besarannya akan dicoba seharga lima ratus rupiah di mini market. Nantinya, uang hasil penjualan itu akan digunakan untuk donasi lingkungan.

Sistemnya, kasir di mini market nantinya akan menawarkan menggunakan plastik berbayar atau tidak menggunakan plastik. Kebijakan ini bukan serta merta mencari keuntungan melainkan sebagai sarana edukasi untuk mengurangi penggunaan plastik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement