Senin 18 Jan 2016 13:55 WIB

Timor Leste Diduga Berusaha Caplok Perbatasan RI

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Perbatasan Timor Leste dan Indonesia
Foto: Antara
Perbatasan Timor Leste dan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) diduga berusaha menduduki wilayah perbatasan dengan Republik Indonesia. Panglima Kodam IX Udayana, Mayjen TNI M Setyo Sularso mengatakan wilayah yang sampai saat ini masih berstatus steril tersebut tepatnya berada di Noelbesi-Citrana, Desa Netamnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Wilayah steril tersebut masih menjadi sengketa. Luasannya mencapai 1.069 hektare (ha) meliputi delta aliran sungai sepanjang 4,5 kilometer (km). Kedua negara sebelumnya bersepakat untuk menetapkan wilayah tersebut sebagai un-resolved segment, yaitu batas negara yang belum disepakati atau diputuskan garis batasnya.

"Di sana RDTL melakukan pembangunan gedung perkantoran permanen, mulai dari kantor pertanian, balai pertemuan, gudang dolog, jalan, hingga tempat penggilingan padi dan saluran irigasi," ujar Setyo di Denpasar, Senin (18/1).

Setyo menambahkan setidaknya ada 53 kepala keluarga (KK) yang tinggal di wilayah steril tersebut. Mereka mengantongi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Timor Leste. 

Pangdam IX Udayana memandang hal ini sebagai satu pelanggaran. RTDL berupaya untuk mengklaim wilayah dengan cara yang tidak benar. "Kami juga menyayangkan sikap yang diambil pasukan RTDL yang menolak melakukan patroli bersama dengan TNI kita yang bertugas di perbatasan," ujar Setyo.

Patroli bersama sejatinya dilakukan perwakilan pasukan kedua negara. Penolakan yang hanya terjadi di wilayah steril tersebut seolah upaya menutup akses Indonesia. Setyo mengatakan pihaknya sudah melaporkan hal ini ke pusat dan berencana untuk membicarakannya lebih lanjut di Jakarta dalam waktu dekat.

Hubungan RDTL dengan Indonesia sejauh ini terjalin dengan baik. Namun, Setyo tak ingin kejadian serupa seperti lepasnya Sipadan Ligitan ke tangan Malaysia kembali terulang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement