Ahad 17 Jan 2016 13:37 WIB

Warga Kedungwungu Tolak Jenazah Terduga Teroris Bom Sarinah

Rep: Lilis Handayani/ Red: Esthi Maharani
 Aparat Desa Kedungwungu mengunjungi rumah orang tua Ahmad Muhazan di RT 04 RW 01 Blok Desa, Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jumat (15/1).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Aparat Desa Kedungwungu mengunjungi rumah orang tua Ahmad Muhazan di RT 04 RW 01 Blok Desa, Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jumat (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Penetapan Ahmad Muhazan (26) alias Azan sebagai salah satu terduga teroris yang terlibat dalam pengeboman di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, membuat warga Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, resah. Sebagian warga menolak jenazah Azan dimakamkan di desa mereka yang menjadi kampung halaman Azan.

Penolakan itu mereka sampaikan dalam bentuk spanduk bertuliskan "Warga Kedungwungu Menolak Jenazah Teroris". Spanduk tersebut terpasang di jembatan desa setempat.

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Kedungwungu, Abdul Muiz Afandi, mengatakan, warga menolak jenazah Azan karena khawatir desanya akan dicap sebagai kampung teroris. Karena itu, warga meminta agar Azan dimakamkan di tempat lain.

''Mungkin sebaiknya dimakamkan di desa istrinya, di Jawa Tengah,'' kata Abdul Muiz Afandi.

Namun, selain warga yang menolak, ada  pula sebagian warga desa tersebut yang bersedia menerima jenazah Azan. Hal itu pun mereka tuliskan dalam spanduk berisi "Demi Kemanusiaan Menerima Jenazah".

Pro-kontra di antara kedua belah pihak itu pun terus bergulir. Proses negosiasi antara warga yang menolak dan menerima jenazah Azan, yang berlangsung sejak Sabtu (16/1) malam hingga Ahad (17/1) sekitar pukul 03.00 WIB, masih belum mencapai kesepakatan.

Anggota DPRD Kabupaten Indramayu, Azun Mauzun, yang turut hadir dalam proses negosiasi tersebut, mengungkapkan, akan terus berupaya meyakinkan masyarakat untuk bisa menerima jenazah Azan.

''Alasan saya simple, dari sisi kemanusiaan,'' ujar Azun menegaskan.

Azun pun mengaku merasa kasihan dengan kondisi keluarga Azan. Apalagi, kedua orang tua Azan yang sudah tua pun dalam kondisi sakit.

''Toh, keluarganya tidak tahu apa-apa, dan siapa sih yang menghendaki anaknya seperti itu (Azan),'' kata Azun menerangkan.

Seperti diketahui, Ahmad Muhazan alias Azan telah ditetapkan secara resmi oleh pihak kepolisian sebagai salah satu terduga teroris yang melakukan pengeboman di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta. Azan merupakan warga RT 04 RW 01 Blok Desa, Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement