REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI — Polisi menegaskan bahwa salah satu korban meninggal serangan teroris di pos polantas Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sugito (43), bukanlah salah seorang pelaku teroris. Sebelumnya, pada Kamis (14/1), aparat yang bewenang menyebut terdapat lima orang pelaku saat kejadian terorisme.
"Korban meninggal, Sugito (43), sudah boleh diambil. Kemarin sudah saya sampaikan, Tim Densus 88, mabes, Labfor Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan sebagainya sudah memastikan pelaku hanya berjumlah empat orang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Mohammad Iqbal, Ahad (17/1).
Iqbal mengatakan, pada awalnya pihak berwenang mengatakan korban tewas yang diduga pelaku berjumlah lima orang. Namun, setelah tim kepolisian memeriksa, ternyata Sugito adalah warga Griya Panorama Karawang, Jakarta Barat. Untuk pekerjaannya sendiri adalah kurir.
Dia menjelaskan, hal yang membuat Sugito diduga pelaku terorisme adalah karena pada saat kejadian, saksi mata melihat Sugito dan DJK berjalan berbarengan. "Kami menduga dua-duanya pelaku. Kami juga menemukan identitas Sugito di sakunya bernama Sugito," tutur dia.
Polisi menyebutkan, pelaku bom Sarinah ada empat orang. Dua pelaku dilumpuhkan di parkiran Starbucks Coffee bernama MA (40) dan AS, DJK sebagai eksekutor pengeboman pos lalu lintas, dan yang meledakkan diri di dalam Starbucks Coffee adalah AM.