REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Jammiyah Ahlith Thariqah al-Mutabaroh An-Nahdliyah (Jatman) memberikan dukungan penuh atas program bela negara yang tahun lalu diwacanakan oleh pemerintah. Menurut Wasekjen Jatman, Hamdani Mu'in, Jatman merupakan organisasi keagamaan pertama yang menggagas pemikiran konsep bela negara di luar pemerintah.
"Jatman berkomitmen untuk bersetia kepada tanah air," ujar Hamdani di acara Silaturaahim Nasional Ulama Mursyidin Thariqah, TNI dan POLRI, di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (16/1).
Hamdani yang juga berprofesi sebagai dosen di UIN Walisongo, Semarang ini mengatakan bela negara bukan hanya kewajiban institusional tetapi juga kewajiban syariah atas setiap muslim.
Menurutnya, seringkali masyarakat salah persepsi tentang bela negara. Bela negara selalu diniliai kental dengam nuansa militerisme.
Padahal, bela negara bisa dinaknai sebagi semangat untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara melalui profesi masing-masing masyarakat.
Di tengah kondisi masyarakat yang sibuk dan egois dengan dirinya sendiri, thariqah mencoba berkomitmen untuk bersetia mempertahankan tanah air.
Jatman sendiri, kata Hamdani, selalu memberikan ajaran cinta tanah air kepada murid-murid dan anggotanya. Bahkan, Jatman memiliki departemen khusus yang memgurusi tentang program-program cinta tanah air.
"Ini sudah komitmen ahli thariqah sejak dulu karena bela negara wajib hukumnya bagi setiap Muslim," ujar Hamdani.