REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua anggota koordinator Tim Pembela Muslim (TPM) mendatangi ruang posko ante mortem RS Polri, Jakarta Timur, untuk melengkapi identitas korban terduga teroris.
Abu Umar, salah satu koordinator TPM mengatakan kunjungannya dalam rangka memastikan kelengkapan data dari korban terduga teroris. Menurutnya, kelengkapan data diperlukan untuk mengambil jenazah dari Muhammad Ali.
"Kita kesini untuk memastikan korban terduga teroris apakah datanya sudah masuk semua atau belum. Ini dibutuhkan untuk mengambil jenazahnya," katanya kepada Republika.co.id, Sabtu (16/1).
Abu umar menjelaskan ia bersama TPM mewakili semua keluarga korban terduga teroris. Namun khusus dalam kunjungan kali ini, ia berusaha melengkapi data dari Muhamad Ali.
"Habis kesini (posko ante mortem) kita mau ke rumahnya di Kembangan," ujarnya.
Sementara itu, ia enggan berkomentar lebih lanjut perihal sosok dan peran Muhamad Ali dalam aksi teror di kawasan Sarinah.
Namun ia menjanjikan akan menemani keluarga korban terduga teroris hingga proses identifikasi selesai. Sehingga jenazah para korban terduga teroris bisa dibawa pulang untuk dimakamkan.
"Kita tugasnya belum bisa pastikan sampai kapan. Yang jelas sampai pastikan semua jenazah bisa dibawa pulang," jelasnya.