REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pengamanan objek wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ditingkatkan pascaledakan di kawasan Sarinah Jalan M.H. Thamrin Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
Kapolres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho di Magelang, Jumat, mengatakan pascaledakan bom di Jakarta pengamanan Candi Borobudur diperketat. Jumlah personel untuk malam hari ditambah 10 orang, sedangkan pada siang hari penambahan dua kali lipatnya.
"Kami sudah koordinasi dengan Unit Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), untuk pintu masuk pengunjung dipersempit. Semua melalui pintu utama," katanya.
Kepala Unit TWCB Chrisnamurti Adiningrum mengatakan pascaledakan bom di Jakarta pihaknya langsung meningkatkan pengamanan di Candi Borobudur. Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan Polsek Borobudur, Koramil, Balai Konservasi Borobudur, maupun Polres Magelang terkait dengan peningkatan pengamanan tersebut.
"Kami tadi melakukan 'meeting' bersama menyangkut apa saja yang harus kami lakukan. Kemudian langkah antisipasi terhadap ancaman teror di Borobudur. Kami melakukan penambahan personel pengamanan," katanya.
Ia menuturkan penambahan personel terutama di pintu-pintu masuk, kemudian pemeriksaan terhadap barang bawaan pengunjung maupun mobil-mobil yang masuk area Candi Borobudur. "Kami juga melakukan pemantauan langsung terhadap para pengunjung di TWCB dari ruang kerjanya melalui CCTV," katanya.
Menyinggung jumlah pengunjung, dia mengakui kejadian di Jakarta sedikit banyak ada dampaknya, karena antara keamanan dengan pariwisata selalu ada kaitannya. "Pengunjung yang sudah reservasi di Manohara untuk melihat 'sunrise' di Candi Borobudur banyak yang membatalkan," katanya.
Ia menyebutkan pada Kamis (14/1) total pengunjung di Candi Borobudur mencapai 7.215 orang, sedangkan pada Rabu pengunjung 5.671 orang.