REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Keberhasilan Indonesia dengan Islam sebagai agama yang dianut mayoritas dalam menjaga kerukunan antarumat beragama menjadi model di tingkat internasional. Keberhasilan itu disebabkan adanya keistimewaan dalam penerapan ajaran Islam di Indonesia yaitu tetap menghormati budaya,= dan hak asasi manusia.
"Juga persamaan gender," kata Menag Lukman Hakim Syaifuddindi Medan, Jumat (15/1).
Ia mengatakan dunia internasional mengakui Indonesia merupakan negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, dan berhasil menjaga kerukunan meski agama lain pun cukup banyak. Menag mengatakan, Arab Saudi yang merupakan negara Islam dan tempat lahirnya agama tersebut, justru membuat aturan yang dianggap tidak tepat oleh dunia internasional.
Ia mencontohkan, Arab Saudi yang tidak memperbolehlan perempuan untuk mengendarai mobil sendiri. Ketentuan itu sangat berbeda dengan Indonesia yang juga berpenduduk Muslim sangat banyak, namun memberikan ruang lebih besar bagi perempuan.
"Di sini, perempuan bahkan boleh menjadi 'qadhi' (hakim)," katanya.
Namun kekhususan aturan yang dibuat di Indonesia tidak boleh membuat umat Islam di Tanah Air menganggap Arab Saudi salah dalam menerapkan ajaran Islam, katanya.
"Kita tidak boleh jemawa dan mengklaim sebagai negara yang paling menghormati perempuan. Larangan di Arab Saudi adalah budaya dalam upaya menghormati perempuan," katanya.