REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan masyarakat yang tergabung dalam gerakan #KamiTidakTakut menggelar aksi solidaritas peduli kemanusiaan atas tragedi bom di kawasan Sarinah, Thamrin, Jumat (15/1) sore.
Gerakan #KamiTidakTakut ini terdiri atas beberapa organisasi, antara lain, The Indonesian Institute, Maarif Institute, Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk), Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, LBH Jakarta, Partai Solidaritas Indonesia, dan Dialog antar-Agama.
Salah seorang anggota dari Sejuk, Saidiman Ahmad, mengatakan, masyarakat Indonesia tidak takut dengan ancaman teror yang dilakukan ISIS kemarin. "Kami tidak takut, kami warga Jakarta tergerak untuk membela kota kami," ujarnya.
Menurutnya, warga Jakarta dan masyarakat Indonesia akan tetap mempertahankan Jakarta dan Indonesia. "Kami mengajak warga Jakarta dan seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama menghentikan gerak mereka, menangkal ideologi mereka, dan memutus jaringan mereka," ujarnya.
Gerakan #KamiTidakTakut menegaskan jangan biarkan organisasi teror ini menebar kebencian antaragama, kebencian antarkaum. "Jangan biarkan benih-benih intoleransi merusak republik kita."
Secara simbolis, Gerakan #KamiTidakTakut juga membawa seorang pedagang satai yang sempat menjadi populer di media sosial sebagai simbol keberanian warga Jakarta dan masyarakat Indonesia.