REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya memastikan tak ada pembatalan kunjung wisatawan mancanegara ke Jakarta pasca-teror bom yang terjadi di Sarinah, Thamrin, Kamis (14/1).
"Aman, Semua sudah berjalan normal. Tidak ada pembatalan, baik dari maskapai penerbangan, perhotelan maupun travel agent ke Jakarta. Kami sudah mengecek 14 hotel di sepanjang Jalan Thamrin – Sudirman, tidak ada tamu mempercepat check out, semua confidence suasana sudah pulih,” kata Menpar Arief Yahya dalam keterangannya, Jumat (15/1).
Hingga Kamis (14/1) malam, Menpar memimpin rapat tim Crisis Center di Kemenpar, Jalan Merdeka Barat, Jakarta. Menurut Arief, ke-14 Hotel yang sudah dicek antara lain, Sari Pan Pacific, Hotel Indonesia Kempinski, Ibis Tamarin, Grand Hyatt, Fave Hotel, Ar+Hotel, Pullman, Akmani Hotel, Oria Hotel, Mandarin Oriental, Grand Cemara, Hotel Kosenda, Morrisey Hotel dan Amaris Hotel.
“Tim Crisis Center sudah mengecek satu per satu, dan sampai pukul 22.00 WIB aman. Mereka sangat percaya bahwa insiden di Thamrin itu sudah lewat, dan tidak berpengaruh sama sekali,” ungkap Arief.
Herry Lukman, BOD Sari Pan Pacific Hotel, yang paling dekat dengan tempat kejadian perkara membenarkan pernyataan Menpar. Menurut dia, tamu-tamu tidak ada yang complain, tidak ada yang mempercepat kepulangan, apalagi eksodus. Yang sudah reservasi pun tidak ada yang cancel. Kami senang, polisi mengerahkan pasukan K-9, anjing pelacak yang sudah terlatih dan sangat sensitive terhadap bom, jadi kami merasa yakin,” tutur Herry kepada Menpar Arief Yahya melalui sambungan telepon.
Menpar juga sempat mengecek kondisi di Batam. Andy Fong, GM Batam View Hotel yang dihubungi Menpar memastikan bahwa Batam aman. Bahkan, kata Andy, saat ini sedang ramai dengan turis dari Korea dan Singapore.
“Mereka nyaman-nyaman saja. Tidak terpengaruh dengan kejadian di Jakarta. Yang harus kita lakukan adalah jangan sembunyi ke dalam, justru kita harus berani promosi gencar ke luar,” usul Andy Fong.
Tak hanya itu, Arief juga mengecek pariwisata Bali. Kepada Menpar, pemilik Radana Hotel Kuta, Reiner Daulay menyatakan, hingga Kamis (14/1) malam, tidak ada cancel sama sekali. "Bali sangat aman, dan tidak terpengaruh oleh suasana 5 jam di ibu kota itu. Saya juga mengecek kawan-kawan PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) di Jakarta, suasananya juga oke, aman, kembali normal,” ungkap dia.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia, Didien Djunaidi mengungkapkan, saat ini suasana sudah normal. Ia mengingatkan kepada seluruh pelaku industri pariwisata, agar memberi tahu kepada partnernya di luar negeri,bahwa kondisi yang sesungguhnya, bahwa Jakarta aman. "Indonesia aman. Dengan begitu, proses recoverynya bisa lebih cepat,” kata Didie.