REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --- Kepolisian Daerah Jawa Timur (Jatim) memperketat pengawasan terhadap sejumlah Lembaga Pemasyarakatan di daerah itu. Hal ini dilakukan menyusul aksi teror yang terjadi di kawasan Pertokoan Sarinah, Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
Kapolda Jatim Irjen pol Anton Setiadji mengungkapkan pengawasan terus ditingkatkan terutama di Lapas yang terdapat tahanan teroris di dalamnya. "Seluruh lapas yang ada tahanan terorisnya, kita pantau dan lihat semua siapa yang datang, keperluannya apa," kata Anton di Markas Polda Jatim, Jumat (15/1).
Selain itu Anton mengatakan patroli pun masih dilakukan di sejumlah titik keramaian dan perbatasan-perbatasan di wilayah Jatim. Aparat kepolisian juga melakukan razia kendaraan terhadap pengendara. Ini dilakukan untuk mengantisipasi pengendara yang membawa senjata tajam dan berbahaya.
Kendati demikian Anton berpesan agar masyarakat Jatim tidak perlu resah. Sebab, kata dia Kabupaten/Kota di Jatim terpantau aman. "Sama-sama berdo'a saja, jangan panik. Bagi warga tolong kerja samanya, bila melihat hal yang mencurigakan tolong disampaikan," tuturnya.
Sementara itu terkait warga negara Indonesia yang dideportasi pemerintah Turki, Anton mengatakan yang bersangkutan sudah dibawa Datasemen Khusus 88 ke Jakarta. Di ketahui WNI yang dideportasi adalah Afandi Arifin (50) Jember, Muhammad Rizqi (14) dari Tangerang dan Farida Sulistiawati (51) dari Jakarta.