REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mendatangi RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (15/1). Tujuannya untuk mengecek kondisi lima jenazah terduga pelaku peristiwa teror di Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta. "Saya sudah lihat kondisi jenazah. Kita akan kroscek mengenai identifikasi mereka," kata Badrodin.
Menurut Kapolri, kepolisian sudah mengidentifikasi seluruh nama para terduga pelaku. Kendati demikian, pihaknya, melalui tim Disaster Victim Identification (DVI) akan mengecek kebenarannya lebih lanjut dengan menggunakan data pembanding sampel DNA keluarga terduga teroris.
"Tentu kita nggak bisa mengandalkan (identifikasi) secara visual. Kita minta DVI untuk mempertegas kebenaran dengan tes sesuai standar yang mereka punya," katanya.
Pada Kamis (14/1) siang, terjadi enam ledakan dan baku tembak di depan gerai kopi Starbucks dan pos polisi Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta.
Kepolisian mencatat ada 24 orang menjadi korban luka atas peristiwa tersebut. Sementara korban tewas ada tujuh orang yakni dua warga sipil dan lima terduga pelaku.
"24 orang luka-luka termasuk diantaranya lima orang polisi mengalami luka berat," kata Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan.
Irjen Anton menambahkan lima pelaku teror dalam peristiwa tersebut yang tewas yakni dua orang pelaku tewas akibat bom bunuh diri dan tiga orang tewas setelah ditembak polisi. Sementara dua korban warga sipil yang tewas adalah WNI dan WNA Kanada.