REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika menjamin sejauh ini Pulau Dewata sangat kondusif setelah kejadian teror di Sarinah, Jakarta. Dua mengharapkan masyarakat setempat agar tidak perlu panik.
"Dari apa yang saya lakukan bersama teman-teman keamanan, saya kira tidak perlu terlalu panik. Kami sudah bekerja optimal, dan masyarakat Bali sudah mulai aware (sadar) dengan hal-hal seperti itu," kata Pastika di Denpasar, Jumat (15/1).
Mantan kapolda Bali itu meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, demikian juga wisatawan tidak perlu melakukan eksodus. "Karena, tujuan teror memang nakut-nakutin. Kalau kita takut, langsung dia (merasa) berhasil. Makin takut, makin gencar dia," ujarnya.
Meskipun demikian, Pastika mengajak semua pihak tetap waspada. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana dan jajarannya, termasuk juga aparat-aparat pemerintah seluruhnya untuk bersatu padu meningkatkan kewaspadaan.
"Kita tidak boleh menganggap kalau itu sudah selesai, selesai gitu. Karena, ini menyangkut hal-hal yang berbau ideologi, paham. Jadi, ini tidak sederhana persoalannya," ucapnya.
Menurut Pastika, yang perlu mendapat perhatian khusus adalah tempat-tempat keramaian, seperti kafe, restoran, bandara, dan hotel. "Kehidupan kita di Bali mengandalkan suasana yang aman, nyaman, dan damai. Karena, kita di Bali bukan hanya orang Bali hidup dari pariwisata, tapi Bali berhubungan dengan NTB, NTT, dan seterusnya, berhubungan juga dengan Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta," ujarnya.
Intinya, Pastika mengatakan, pariwisata Bali menghidupi banyak orang, bukan hanya Bali. Oleh karena itu, teror bom seperti di Jakarta tidak boleh terjadi di Bali.
Pastika juga mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian teror di Jakarta yang terjadi pada Kamis (14/1) itu dan termasuk kejahatan yang telah mencederai kemanusiaan. "Kejahatan yang mencederai kemanusiaan, itu yang harus dipahami. Terlepas dari siapa korbannya, apakah korbannya pelaku sendiri, juga sebenarnya suatu peristiwa yang sangat memprihatinkan kita semua," katanya menegaskan.