REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, Indonesia mau tidak mau harus siap bersaing pada era persaingan yang sudah di depan mata berupa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Mau tidak mau persaingan blok-blok sudah di depan mata kita. Kita harus masuk, tidak hanya MEA, dengan ASEAN, tapi juga dengan Uni Eropa dan lainnya," ujar Presiden pada pertemuan dengan industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (15/1).
Jokowi juga mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam setiap skema perdagangan bebas yang berkembang di berbagai blok dunia harus disertai dengan perhitungan yang matang. Ia mengharapkan industri jasa keuangan Indonesia mampu bersaing di kawasan agar dapat menjadi lebih baik.
Jokowi mengatakan, industri di Indonesia dapat menjadi lebih baik jika diberikan pesaing. Contohnya, Bank BUMN BRI yang untung hingga Rp 24 triliun dan Bank Mandiri hingga Rp 19 triliun pada 2014.
"Oleh karena itu dalam waktu dekat ini kita akan membuka daftar negatif investasi (DNI) yang dulu dipake buat proteksi. Tapi jangan sampe ini dipakai untuk menghancurkan UKM. Itungannya harus bener," ujar presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Otoritas Jasa keuangan mendorong terlaksananya program percepatan akses keuangan daerah yang dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, partisipatif dan inklusif.