Jumat 15 Jan 2016 11:53 WIB

Otoritas Bandara Terus Pantau Erupsi Gunung Soputan

unung Soputan menyemburkan lava pijar dan debu vulkanis terlihat dari Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.
Foto: Antara/Adwit B Pramono
unung Soputan menyemburkan lava pijar dan debu vulkanis terlihat dari Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado, Sulawesi Utara, terus melakukan pemantauan dan mengawasi erupsi Gunung Soputan untuk menjaga agar tidak menganggu jalur penerbangan.

"Sampai saat ini, kami terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap erupsi Gunung Soputan," kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado Widyo Praptono di Manado, Jumat (15/1).

Pengawasan itu, kata dia, jika tiba-tiba ada erupsi Gunung Soputan dan mengeluarkan debu vulkanis akan secepatnya mengambil tindakan. "Oleh sebab itu, kami menyiapkan tim khusus dan pemantauan setiap saat," jelasnya.

Pada Kamis (14/1), kata dia, dilakukan penutupan jalur penerbangan di Manado pada pukul 19.30 Wita hingga Jumat 07.30 Wita karena debu erupsi Gunung Soputan yang keluar lagi.

"Kami melihat debu vulkanis tersebut membahayakan penerbangan. Akibat penutupan tersebut, tiga penerbangan, yaitu satu Garuda Indonesia dan dua rute Lion Air, tidak mendarat di Bandara Samrat," katanya.

Meski demikian, karena kondisi cuaca sudah mendukung, kemudian dibuka kembali pada Jumat pukul 06.00 Wita.

Humas PT Angkasa Pura I Bandara Samrat Ilham Sakti mengungkapkan penutupan yang terjadi kemarin ada empat penerbangan yang ditunda Lion JT 770 Jakarta-Manado, JT 740 Denpasar-Makassar-Manado, JT 730 Balikpapan-Manado, Garuda Indonesia 606 Jakarta-Manado.

Bandara Samrat Manado terus mengoperasikan posko Gunung Soputan untuk mengantisipasi jika ada keadaan darurat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement