REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Kota Bandar Lampung meminta warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaannya pascaserangan teroris di Jakarta, Kamis (14/1). "Kita sudah menginstruksikan ke satuan kerja hingga RT untuk lebih siaga dan melakukan pemantauan langsung. Ini pun sesuai dengan instruksi Mendagri," kata Sekertaris Daerah Kota Bandarlampung Badri Tamam di Bandarlampung, Jumat (15/1).
Ia mengatakan bahwa satuan kerja, khususnya camat dan lurah, harus turun langsung ke wilayahnya. Salah satu yang perlu dipantau adalah rumah kontrakan dan indekos.
"Indekos itu yang harus sering dipantau sebab penghuninya sering kali berganti tanpa ada laporan. Seluruh elemen masyarakat harus ikut siaga bila perlu 24 jam. Jika ada penduduk baru, segera laporkan, tidak perlu harus menunggu 2 x 24 jam," kata dia.
Setiap wilayah pun, dia mengatakan, harus mengaktifkan kembali siskamling. Di samping itu, upaya tegas harus dilakukan guna menjamin keamanan di Kota Bandar Lampung. "Jangan sampai dari yang aman dan terkendali dirusak oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab. Bandar Lampung harus tetap aman," katanya.
Sebelumnya, Kapolda Lampung Brigjen Polisi Ike Edwin telah memerintahkan jajarannya untuk mengantisipasi kemungkinan adanya pelaku teror bom di daerah itu. "Saya sudah koordinasikan kepada seluruh jajaran meski baru satu hari ini tiba di Lampung," kata Kapolda di Bandarlampung, Kamis (14/1).
Ia menegaskan bahwa antisipasi tindak kejahatan sudah menjadi tugas kepolisian sehingga langkah pengamanan tetap dilakukan.
Terkait dengan pengetatan pengamanan pusat sarana transportasi, seperti bandara, terminal, dan pelabuhan, dia mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan adanya aksi teror.
Kapolda juga meminta seluruh jajaran di seluruh Lampung agar melakukan pemantauan sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya aksi teror.