Kamis 14 Jan 2016 22:06 WIB

Bahrun Naim, dari Mantan Napi, Penyedia Dana Hingga Perekrut Anggota ISIS

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana di lokasi terjadinya bom dan baku tembak di Pos Polisi Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Suasana di lokasi terjadinya bom dan baku tembak di Pos Polisi Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Metro Jaya, Irjen Pol, Tito Karnavian, dalam kesempatan konferensi pers di Istana Negara mengungkapkan serangan teror di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) siang, diduga kuat didalangi oleh salah satu tokoh pro-ISIS di Asia Tenggara.

Pihak Polri pun tengah melakukan pengejaran terhadap sosok yang pernah ditangkap terkait kepemilikan senjata api dan amunisi tersebut. ''Dia mau jadi leader ISIS di Asia Tenggara. Ada upaya rivalitas untuk jadi pemimpin, di Filipina juga sudah declare, dan mereka bersaing jadi leadership. Akhirnya Bahrum Naim melancarkan serangan,'' kata Tito kepada Wartawan di Istana Negara, Kamis (14/1).

Sosok Bahrum Naim memang terus menjadi kontroversi. Nama Bahrum, yang diketahui memiliki nama asli Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo itu, selalu disebut tiap kali ada penangkapan ataupun pengungkapan kasus terorisme yang dilakukan aparat Kepolisian.

Terakhir, nama Bahrun Naim sempat disebut oleh salah satu terduga teroris yang ditangkap di Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat, akhir Desember silam. Pada saat itu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mengamankan warga negara Indonesia, Arif Hidayatullah, dan WNA asal Cina, Xin Jiang, yang berasal dari etnis minoritas Uighur.

Selain mengamankan sejumlah orang, polisi juga mengumpulkan bahan bukti berupa buku-buku cara membuat bom. Berdasarkan keterangan Hidayatullah,  mereka berencana untuk melakukan pengeboman pada malam tahun baru dan malam natal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement