Kamis 14 Jan 2016 18:37 WIB

Polri Buru Jaringan yang Diduga Terlibat Bom Sarinah

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Karta Raharja Ucu
Anggota Paspampres melakukan persiapan pengamanan ekstra saat mengawal Wapres Jusuf Kalla saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus korupsi Jero Wacik di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (14/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Anggota Paspampres melakukan persiapan pengamanan ekstra saat mengawal Wapres Jusuf Kalla saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus korupsi Jero Wacik di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Polri, Irjen Anton Charliyan mengatakan, aparat sedang memburu pihak lain yang diduga terlibat dalam pemboman di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) sekitar pukul 10.45 WIB tersebut. Anton memperkirakan terdapat beberapa jaringan yang ada hubungannya dengan pelaku pemboman.

Dugaan itu didapat setelah dilakukan analisis oleh aparat Kepolisian. "Kita sudah memburu ke daerah yang dicurigai menjadi kantong jaringan itu. Sekarang sudah bergerak di daerah," ujar Anton, di Mabes Polri, Kamis.

Peristiwa tersebut membuat situasi keamanan di Jakarta kurang kondusif. Sehingga Polri menetapkan Jakarta siaga satu.

Menurut jenderal bintang dua tersebut, status siaga satu akan diberlakukan sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk saat ini, status siaga satu baru diberlakukan di Jakarta saja.

"Sementara menyusul perintah Kapolri yang diperkirakan menjadi kantong-kantong teroris," kata Anton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement