Kamis 14 Jan 2016 18:26 WIB

Ekonomi Jakarta Terganggu Akibat Teror Bom

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/1).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kejadian teror di di kawasan Jalan Thamrin mengakibatkan kegiatan perekonomian di Ibukota Jakarta ikut terguncang. Wakil Ketua Umum KADIN DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, lokasi ledakan di Sarinah merupakan salah satu pusat bisnis dan perkatoran elit di Jakarta.

Sarman menilai, secara psikologi pasar akan terganggu dengan kejadian ini dibuktikan dengan pelemahan mata uang rupiah yang sore ini hampir menembus Rp 14 ribu. Tak hanya itu, Sarman juga menyoroti pasar saham yang juga mengalami hal yang sama di mana ISHG turun 1.12 persen ke level 4.483.

"Kondisi politik dan keamanan sangat sensitif bagi investor dan akan mempengaruhi pasar uang dan saham," katanya, Kamis (14/1).

Selain itu, Sarman mengungkapan dari sisi perdagangan  barang dan jasa juga diyakini dalam dua tiga hari ke depan akan terasa penurunan karena dengan kejadian ini masyarakat selaku konsumen  sementara waktu menjaga diri ke pusat-pusat perbelanjaan, restoran, cafe maupun tempat keramaian lainnya. Hari ini misalnya, lanjut dia, beberapa gerai Starbucks  tutup untuk sementara waktu.

"Kita pelaku usaha di Jakarta sangat mengutuk keras kejadian ini karena sdh mengganggu ketenangan dan ketenteraman serta aktivitas bisnis di Jakarta. Kita mendukung penuh tindakan tegas dari Kepolisian,TNI dan unit lainnya yang cepat dapat mengendalikan keadaan sehingga ketakutan dan kekawatiran masyarakat dapat terjaga," kata Sarman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement