Kamis 14 Jan 2016 17:24 WIB

Polri: Tak Ada Penyanderaan Terkait Bom Sarinah

Rep: Nora Azizah/ Red: Andi Nur Aminah
Tim gegana pasukan gabungan mengamankan lokasi menyusul aksi pengeboman dan aksi penembakan oleh kelompok bersenjata di Jl MH Thamrin, Kamis (14/1).
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Tim gegana pasukan gabungan mengamankan lokasi menyusul aksi pengeboman dan aksi penembakan oleh kelompok bersenjata di Jl MH Thamrin, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan membantah kabar jika ada warga sipil yang menjadi sandera dalam peristiwa meledaknya bom Sarinah, Kamis (14/1). Dalam konferensi singkat dari tempat kejadi, Budi mengatakan saat bom ke dua meledak di Pos Polisi perempatan lampu merah Sarinah, pelaku sempat melarikan diri ke dalam Djakarta Teater. 

Dia menyebut kabar bahwa pelaku menyandera warga sipil untuk mencari aman tidak benar. "Isu akan terus berkembang, tapi tidak ada tindakan penyanderaan," ujar Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan, kamis (14/1). 

Budi menegaskan, isu mengenai bom di beberapa tempat di daerah Jakarta juga tidak benar. Dari kejadian ini pasti akan banyak isu berkembang. Namun polisi memastikan, Jakarta sudah dalam situasi aman dan kondusif saat ini. ‎Dari hasil penyisiran lokasi, sementara polisi menemukan bom, granat, dan sejumlah granat aktif. 

Dari kejadian ini Polri telah mengambil langkah-langkah pengamanan. Dalam pelaksanaannya, Polri bekerja sama dengan TNI demi mengamankan objek vital di masyarakat. 

"Intinya keadaan sudah dikuasai, tidak perlu khawatir lagi," lanjut Budi. Dia pun menambahkan banyaknya isu berkembang terkait kelompok-kelompok tertentu, namun ditegaskannya semua pergerakannya sudah dipantau Polri. 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement