REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan, sangat besar kemungkinan pelaku bom di Jakarta adalah kelompok ISIS. Pelakunya bisa saja mantan ISIS yang kembali ke Indonesia.
"Bisa juga itu mantan ISIS yang pulang. Itu kan memang sering kita bicarakan. Tapi, sekali lagi kan kita nggak tahu waktunya kapan. Sangat besar kemungkinan (itu ISIS)," kata Sutiyoso usai rapat dengan Presiden Joko Widodo, Kamis (14/1).
Sebelumnya, Sutiyoso mengatakan, semua negara punya potensi untuk diserang teroris. Karena, teroris itu melakukan serangan tidak mengenal ruang. "Artinya, tempatnya di mana kita enggak tahu, waktunya kapan, dan juga sasarannya apa," ungkapnya.
Peristiwa yang terjadi di Prancis dan terakhir di Turki, kata Sutiyoso, akan didiskusikan dengan aparat terkait, yaitu BNPT, kepolisian, dan BIN. Mereka akan mendiskusikan tentang kelompok pelaku teror.