Kamis 14 Jan 2016 17:08 WIB

Luhut: Jangan Bilang Intelijen Kecolongan

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
  Petugas kepolisian bersiap pasca ledakan diduga bom di kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas kepolisian bersiap pasca ledakan diduga bom di kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah enggan disebut kecolongan atas terjadinya aksi teror di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1). Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan meminta semua pihak tidak berspekulasi atas peristiwa teror tersebut.

"Jangan mengatakan intelijen kecolongan atau tidak. Ini seperti operasi, kita istirahat, kita pas lengah, kita pas mengendurkan kesiapsiagaan kita karena kita manusia, (saat itu) mereka melakukan serangan," ujar dia saat meninjau lokasi kejadian.

Luhut mengatakan, situasi Ibu Kota Jakarta saat ini sudah terkendali. Ia juga memastikan di daerah lain tak ada indikasi aksi serupa yang terjadi. Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan selalu waspada.

"Kita banyak melihat contoh, terjadi di Paris, terjadi di Mumbai, terjadi di New York di Inggris di mana saja. Hal sama bisa juga terjadi di sini. Kita fokus saja dulu kejadian di sini dan jangan berspekulasi sana-sini," kata dia.

(Baca juga: JK: BIN dan Polri Sudah Beri Peringatan Soal Adanya Ledakan)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement