Kamis 14 Jan 2016 15:23 WIB

Pelaku Serangan di Sarinah Gunakan Senjata Rakitan

Red: Ilham
Petugas kepolisian berlari ke arah gedung Sarinah untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan yang dilakukan sejumlah teroris ke beberapa gedung dan pos polisi di Jakarta, Kamis (14/1).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Petugas kepolisian berlari ke arah gedung Sarinah untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan yang dilakukan sejumlah teroris ke beberapa gedung dan pos polisi di Jakarta, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombespol M Iqbal mengatakan, pelaku peledakan di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, menggunakan senjata rakitan dalam baku tembak dengan polisi.

"Mereka menggunakan senjata rakitan dan bom. Untuk jenis bomnya, belum bisa saya sampaikan," kata M Iqbal di lokasi kejadian, Kamis (14/1).

Iqbal mengatakan, belum bisa memberikan pernyataan terkait jaringan pelaku. Dia hanya mengatakan pelaku berjumlah lima orang dan seluruhnya meninggal dunia dalam kejadian tersebut.

"Pelaku lima orang, seluruhnya meninggal dunia. Dua orang meninggal karena bom bunuh diri, sedangkan tiga orang lainnya dilumpuhkan oleh polisi," katanya. (Dua Jenazah Dievakuasi dari Gedung Djakarta Teater).

Menurut Iqbal, situasi saat ini sudah aman dan informasi yang beredar bahwa terjadi ledakan di tempat lain adalah tidak benar. Seluruh jajaran telah mengonfirmasi bahwa di lokasi-lokasi yang sempat disebutkan melalui media sosial dan pesan berantai terbukti aman.

"Karena itu, kami sampaikan bahwa kondisi Jakarta secara umum aman. Memang polisi masih melakukan penyisiran dan penyelidikan di lokasi, tetapi setelah selesai, lalu lintas akan kembali dibuka dan rutinitas akan berjalan seperti biasa," katanya.

Terkait korban meninggal dunia, Iqbal menyatakan, belum bisa menyebutkan latar belakangnya. Namun, dia membenarkan adanya dugaan korban dari warga negara asing.

Baca juga: Bom yang Mengguncang Indonesia dari Era Sukarno Hingga Jokowi

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement