Kamis 14 Jan 2016 14:38 WIB

Jokowi Minta Publik tak Berspekulasi Soal Serangan Sarinah

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
 Korban ledakan Sarinah berada di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Korban ledakan Sarinah berada di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta publik untuk tak berspekulasi soal serangan Sarinah. Presiden juga mengimbau agar masyarakat tak terburu-buru menyimpulkan apa pun terkait peristiwa tersebut.

"Beliau menyampaikan, meminta siapapun untuk tidak berspekulasi terlebih dahulu, tidak menyimpulkan apapun dulu," kata juru bicara presiden Johan Budi Sapto Pribowo, Kamis (14/1).

Pasca meledaknya bom di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, publik ramai mengaitkan serangan itu dengan sejumlah peristiwa lain. Salah satunya soal batas waktu Freeport Indonesia menawarkan saham yang bertepatan dengan hari terjadinya teror.

Presiden tak ingin spekulasi semacam itu malah tambah memperkeruh keadaan.

"Saya menggarisbawahi pernyataan Presiden untuk jangan berspekulasi dulu. Kita serahkan itu ke Polri," ucap Johan.

(Baca juga: Hoax! Kabar Ledakan di Kuningan, Palmerah, Cikini, dan Alam Sutra)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement