REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi terorisme terjadi menjelang siang hari di jantung Ibu kota Jakarta, dengan jarak hanya ratusan meter dari Istana Negara, Kamis (14/1). Bom yang meledak di pos polisi perempatan dekat Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, membuat warga panik.
Anggota Komisi Pertahanan DPR RI Rachel Maryam Sayidina menyesalkan kejadian nahas tersebut, yang mengakibatkan enam orang tewas. Menurut politikus Partai Gerindra itu, aksi teror di siang hari itu membuktikan seberapa besar kinerja intelijen negara.
Namun, dia mengaku maklum dengan kapasitas yang dimiliki BIN sejauh ini, khususnya dalam mengantisipasi bahaya terorisme.
"Salah satu fungsi BIN adalah melakukan deteksi dini terhadap potensi potensi ancaman yang mungkin terjadi. Namun, harus diingat, BIN juga memiliki keterbatasan sumber daya," kata Rachel Maryam dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (14/1). (Prancis Minta Warganya di Indonesia Waspada).
Dia melanjutkan, Kepala BIN Sutiyoso telah berulang kali menyampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, bahwa BIN membutuhkan rekrutmen personel dalam jumlah besar.
Karenanya, berkaca dari insiden siang ini, Rachel berharap pemerintah kian memperkuat BIN. "Saya kira hal ini harus dipertimbangkan agar ke depan BIN dapat lebih baik lagi dalam menjalankan fungsinya untuk mencegah potensi ancaman. Sehingga kejadian seperti ini bisa dicegah," kata dia.