REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pengamanan Dalam DPR RI, Tamamuddin mengatakan pihaknya memperketat akses masuk dan penjagaan di pintu-pintu masuk Kompleks Parlemen, pasca peristiwa bom di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
"Alhamdulillah DPR aman, namun kami perketat tamu yang tidak jelas saat memasuki DPR, dan periksa semua kendaraan yang masuk," katanya di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (14/1).
Dia mengatakan, Pamdal menempatkan personel sebanyak 40 orang di gerbang utama atau Jalan Gatot Subroto. Menurut dia, 30 personel di gerbang belakang, dan melakukan patroli untuk antisipasi, sama dengan Pamobvit.
"Sejauh ini belum ada informasi DPR diancam bom, tapi tetap diantisipasi dan diwaspadai," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Antara di sekitar kompleks parlemen, personel Pamdal dengan membawa anjing pelacak sudah diturunkan. Hal itu dilakukan untuk mengecek seluruh area dan memastikan semuanya tetap aman.
Sebelumnya, pintu akses masuk bagi pejalan kaki di Kompleks Parlemen MPR, DPR, DPD RI ditutup untuk umum, mengantisipasi dampak ledakan bom di wilayah Jakarta Pusat pada Kamis siang.
"Pintu masuk jalan setapak menuju Kompleks Parlemen sebelah Pospol Palmerah ditutup," kata Petugas Pengamanan Dalam DPR, Didi, di Jakarta.
Dia mengatakan, penutupan akses masuk DPR hanya untuk pejalan kaki saja karena untuk memperkecil akses masuk pelaku ke dalam DPR. Didi mengatakan perintah penutupan berasal dari Kepala Bagian Pamdal DPR.