REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan, kelompok ektremis ISIS pernah memberi warning atau peringatan kepada Indonesia. Peringatan tersebut kurang lebih mengenai Indonesia yang akan menjadi sorotan internasional.
Meski begitu, hingga kini belum diketahui apakah ISIS yang berada di balik ledakan bom dan baku tempak di kawasan Thamrin, Jakarta, hari ini. "Belum bisa diidentifikasi pasti tetapi pernah ada warning dari ISIS," ujarnya, Kamis (14/1).
Saat ini Polri menerjunkan tim lengkap, termasuk di antaranya Brimob, Gegana, Densus, hingga Dokkes. Pelaku, kata Anton, ada yang berkendara dengan motor dan juga bersenjata. Kawasan Sarinah Thamrin dan Djakarta Teater sedang disterilkan oleh Gegana.
Saat pertama kali Polri mendekati tempat kejadian perkara (TKP), ada rentetan senjata yang berasal dari arah Djakarta Theatre. Kepolisian pun hingga kini masih menyisir kemungkinan keberadaan pelaku di dalam gedung.
baca: Ledakan Susulan Terdengar Pukul 12.35 WIB