REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pembangunan jalan tol Medan-Binjai dan Medan-Tebing Tinggi ditargetkan selesai paling lama awal tahun 2017. Saat ini progresnya diklaim sudah di atas 75 persen.
"Untuk tol Medan-Binjai proses pembebasan lahan sudah 78 persen, sedangkan tol Medan-Tebing Tinggi sudah 86 persen," kata Plt Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi.
Erry mengatakan, tol Medan-Binjai akan terbentang sepanjang 16,8 km dan menghubungkan kota Medan dan Binjai. Pembangunan tol ini diresmikan pada 10 Oktober 2014 lalu dan ground breakingnya dilaksanakan Presiden Jokowi tanggal 27 Januari 2015.
“Jadi jalan tol ini akan menyambung dari jalan tol di Tanjung Mulia lalu ke Helvetia kemudian ke Diski lalu ke arah Binjai, keluarnya di Jalan Megawati Binjai,” jelas Erry.
Sementara untuk tol Medan-Tebing Tinggi nantinya akan terbentang sepanjang 61,80 km dan merupakan jalan tol Trans-Sumatera yang menghubungkan Medan, Tebing Tinggi serta Bandara Kualanamu. Peletakan batu pertama tanda pembangunan dimulai dilakukan pada 23 September 2014 lalu.
"Kita harapkan tol Medan-Tebing Tinggi ini juga bisa selesai tahun 2016 dan beberapa sektor nanti sudah dapat dibuka tahun ini,” ujar Erry.
Erry mengatakan, pembangunan jalan tol Medan-Tebing Tingg ini terbagi menjadi dua seksi. Seksi I (Medan-Perbarakan-Kualanamu) sepanjang 17,80 km dan seksi II (Perbarakan-Tebing Tinggi) sepanjang 44 km. Ia pun berharap, semua pihak dapat mendukung pembangunan tol ini, termasuk masyarakat.
“Jadi tidak hanya Pemprov Sumut tapi seluruh stakeholder juga kita harapkan dapat mendukung pembangunan ini,” kata dia.