REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Distribusi logistik Pilkada di dua daerah susulan yakni Kabupaten Fakfak dan Provinsi Kalimantan Tengah masih berproses kendati pelaksanaan pemungutan suara di daerah tersebut tinggal hitungan hari.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Husni Kamil Manik mengatakan, posisi logistik Pilkada di kedua daerah tersebut berbeda-beda. Untuk Kabupaten Fakfak, yang akan dilaksanakan pada Sabtu 16 Januari mendatang, posisi logistik sudah siap mengingat surat suara tidak memerlukan cetak ulang.
"Jadi tinggal jalan saja, semua kelengkapan sudah cukup. kalaupun nanti ada yang rusak tidak terlalu signifikan. sifatnya juga kan hanya kabupaten," kata Husni di Gedung MK, Jakarta, Selasa (12/1).
Namun, berbeda dengan provinsi Kalimantan Tengah yang masih memerlukan waktu lebih lama untuk distribusi dan sosialisasi ketimbang Fakfak. Pasalnya, kata Husni, selain karena lingkup wilayahnya satu provinsi, Kalteng juga sempat mengalami kendala anggaran untuk pelaksanaan Pilkada susulan.
"Makanya di jadwal, terundur pada tanggal 27 Januari," katanya.
Untuk kendala anggaran dikatakan Husni sudah berangsur terselesaikan setelah pertemuan KPU dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Menurutnya, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 12 miliar untuk KPU telah tersedia, bahkan juga untuk Bawaslu dan pihak keamanan.
"Bawaslu Rp 10 miliar, polisi Rp 6 miliar, TNI dan kejaksaan juga ada, total disediakan Rp 32 miliar, NPHD nya juga sudah ditandatangani," ungkapnya.
Pelaksanaan pemungutan suara yang tidak jatuh pada hari libur kata Husni juga sudah disepakati oleh pemerintah setempat untuk diliburkan masing-masing di tanggal tersebut.
"Kewenangannya provinsi dan itu sudah saya ingatkan pada kesempatan kemarin agar gubernur meliburkan, dan untuk Fakfak tadi saya baca juga tembusan peliburan itu sudah ada," katanya.