REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Beragam tanggapan warga dengan adanya jalur khusus sepeda di sepanjang Jalan Margonda Depok yang diresmikan Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, pada Jumat (8/1) lalu.
Sebagian warga memberikan tanggapan positif tapi cukup banyak warga yang pesimistis yang menilai ini hanyalah sekadar program pencitraan untuk kepentingan politik Nur Mahmudi.
"Saya pesimistis dengan keberadaan lajur sepeda. Ini kan hanya program pencitraan Nur Mahmudi saja," ujar Andri, warga Sawangan, Depok yang memang aktif bersepeda setiap pekan kepada Republika.co.id, Selasa (12/1).
Sebenarnya, lanjut Andri, pembangunan lajur khusus sepeda di Jalan Margonda cukup positif dan cukup menjawab aspirasi warga Depok, khususnya pehobi sepeda, untuk memiliki ruang lebih aman dan nyaman.
"Tapi saya tidak yakin akan berjalan sukses, faktanya masih banyak kendaraan mobil dan motor yang parkir di badan jalan dan angkutan kota (angkot) serta bus yang ngetem mencari penumpang menggunakan lajur sepeda," tuturnya.
Warga lainnya yang pesimis yakni Fikri. "Jalur khusus sepeda nggak mungkin sukses deh. Masih banyak mobil motor yang parkir sembarangan. Susah memang merubah watak orang indonesia untuk tertib dan diatur," ujarnya kesal.
Adapun Aris tidak tahu kalau ada jalur khusus sepeda. "Kirain lajur untuk parkir di bahu jalan, masalahnya yang setiap hari saya lihat jarang sepeda yang lewat, yang ada jadi pembatas parkir motor dan mobil," ungkap warga Beji, Depok ini.