Selasa 12 Jan 2016 17:42 WIB

Ini Ajaran Soeharto yang Masih Dipakai Prabowo

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Citra Listya Rini
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PKS di Depok mendapatkan kunjungan dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia berpidato di depan para peserta Rakornas PKS.

Mantan danjen Kopassus tersebut menyampaikan tiga hal prinsip utama dalam menjalankan kepemimpinan. Tiga prinsip itu didapatnya dari Presiden Soeharto saat dia masih aktif sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Saat saya masih aktif di tentara, dan akan ditugaskan ke daerah operasi, saya pernah dipanggil Presiden Soeharto. Saat dipanggil presiden yang juga jenderal bintang empat, saya berpikir akan diberi 'sangu' (bekal), apalagi beliau juga mertua," katanya, Selasa, (12/1).

Tenyata, pertemuan tidak sampai lima menit. Presiden Soeharto hanya berpesan, "Ojo ali, ojo dumeh, ojo ngoyo. Ternyata, terang Prabowo, itu 'sangu' untuknya. Tiga hal tersebut hingga saat ini masih dipakai sebagai prinsip dalam menjalankan amanah kepemimpinan di berbagai bidang.

Ojo lali, lanjut Prabowo, berarti jangan lupa terhadap ajaran-ajaran yang pernah diterima dalam hidup, baik ajaran agama, militer, sosial budaya, maupun ajaran dari orang tua.

Ojo dumeh, lanjut Prabowo, berarti jangan sombong dalam kehidupan. Dalam organisasi, seorang pemimpin harus selalu berada di depan dan memberikan teladan kepemimpinan. Pemimpin harus mampu mengayomi yang dipimpinnya.

Ojo ngoyo, berarti jangan memaksa hal-hal yang di luar kemampuan. Menurutnya, pemimpin harus bekerja keras dan maksimal dalam berusaha sebaik mungkin mencapai target-target dan menerima apa pun hasilnya.

"Sampai sekarang di bidang militer, bisnis, dan politik saya pakai sebagai alat kepemimpinan saya ajaran Pak Harto tersebut. Saya tidak lupa dengan ajaran-ajaran yang saya terima, tidak sombong dan tidak memaksakan diri, selalu berusaha yang terbaik dan menerima apa pun hasilnya tanpa harus memaksakan diri," kata Prabowo.

Prabowo mendapat tepuk tangan meriah dari 800 peserta Rakornas PKS selepas memberikan pidatonya selama lebih dari satu jam.

Rakornas dihadiri pimpinan pusat PKS, antara lain, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro Periode 2010-2015 KH Hilmi Aminuddin, Sekjen Taufik Ridho, Ketua MPP Suharna Surapranata, Ketua DSP Surahman Hidayat, Ketua FPKS DPR RI Jazuli Juwaini, dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement