REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) membantah tudingan bahwa pejabatnya berplesiran dengan menggunakan jet pribadi. Kegiatan tersebut bukanlah plesiran melainkan kunjungan kerja ke titik terluar Indonesia, Pulau Selaru, dan lokasi proyek Masela di Saumlaki, serta singgah di Kupang dan Ambon.
Dalam kegiatan tersebut pejabat ESM bertemu dengan bupati, DPRD, tokoh masyarakat, pangdam, gubernur, dan berbagai stakeholders proyek Masela untuk mendengar masukan secara akurat dan berimbang. Menurut kementerian yang digunakan oleh pejabat bukanlah jet pribadi melainkan pesawat umum yang di-carter. "Karena rombongan banyak, rute tidak 'normal', dan kapasitas penerbangan ke lokasi kunjungan terbatas, maka carter lebih efisien," ujar Menteri ESDM Sudirman Said dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (12/1).
Jumlah yang berangkat saat itu 14 orang termasuk Sudirman, kepala SKK Migas, dua dirjen ESDM, dan beberapa eselon II dan III. Dia mengatakan perjalanan tersebut tidak difasilitasi pengusaha migas, tetapi menggunakan dana APBN. Seluruh biaya berasal dari dana patungan antara ESDM dan SKK Migas. "Kami bermalam di Saumlaki dan subuh hari sudah menuju titik terluar Indonesia dengan boat kecil. Tidak ada satu pengusaha pun yang ikut dalam rombongan," kata Sudirman.
Dia pun berharap ke depannya agar terjaga dari fitnah dan terus diberi kesehatan jiwa raga untuk mencari solusi bagi segenap tantangan dan persoalan yang dihadapi bangsa kita. Kemarin, foto Direktur Hulu Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menghebohkan Twitter. Joko disebut-sebut berplesiran dengan menggunakan jet pribadi. Dalam keterangan foto yang diunggah akun @energibebas tertulis bahwa jet pribadi tersebut milik bos perusahaan minyak dan gas.