REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Bagi para pencopet yang hendak menjalankan aksinya di atas KRL Commuter Jabodetabek sebaiknya mengurungkan niat jika tidak ingin malu. Sebab, kini PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memasang foto-foto para copet yang sempat beraksi dan tertangkap di stasiun Manggarai.
Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunnisa mengatakan para pencopet yang beraksi di KRL sering kali tidak bisa diproses hukum. Alhasil para pencopet terpaksa dibiarkan berkeliaran.
"Alasan tidak diproses hukum karena pada kasus-kasus pencopetan, banyak yang korbannya setelah barangnya kembali, sudah tidak mau memperpanjang ke kepolisian," kata Eva kepada Republika.co.id, Selasa (12/1).
Eva menjelaskan para korban menolak untuk membuat keterangan di kantor polisi karena beralasan terburu-buru. Selain itu, banyak kasus yang memang tidak bisa diproses secara hukum jika jumlah kerugiannya kecil.
"kita kan tidak mau hal itu terulang terus-menerus terjadi. Jadi kita pajang foto mereka," ucapnya.
Demi menimbulkan efek jera, PT KCJ pun akhirnya memajang foto-foto para pencopet dan pelaku pencabulan yang pernah ditangkap polisi khusus kereta atau polsuska. Terlihat, di bawah foto, tertulis nama mereka. Foto-foto tersebut disusun dalam sebuah papan putih dan dipajang di dekat pos Polsuska Stasiun Manggarai.
Letak papan juga tidak jauh dari toilet dan mushala. Sehingga para penumpang yang menuju ke toilet ataupun mushala pasti bisa melihat papan tersebut. Begitu pun penumpang yang berlalu lalang di area itu. Selain itu, para pelaku kriminal yang fotonya terpampang itu tidak hanya pencopet, melainkan juga pelaku pelecehan seksual di atas kereta. Kejahatan yang mereka lakukan pun terjadi di berbagai stasiun seperti Depok, Tanah Abang, atau Cawang.
Sebelum memajang foto, polsuska juga sering menghukum pencopet di Stasiun Manggarai. Mereka dipajang di stasiun sambil mengalungkan karton bertuliskan "Saya Pencopet". Pencopet yang dipajang itu cukup mengambil perhatian para penumpang yang berlalu lalang.
Sementara itu penumpang menyambut positif pemasangan foto tersebut. Dari pantauan, sejumlah penumpang sering lewat untuk sekadar melihat-lihat foto tersebut. Salah satu penumpang KRL, Doni Kuswanto merasa setuju dengan pemasangan foto supaya para penjahat jera dengan aksinya. Apalagi jika para penjahat itu kembali naik KRL, wajah mereka sudah terpajang sebagai kriminal.
"Wah bagus nih ada foto-fotonya biar mereka malu sekalian. Nah kalau besok-besok copet mau beraksi harusnya mikir lagi deh," tuturnya.