Senin 11 Jan 2016 23:01 WIB

Pemkot Bekasi Bangun Jalan Alternatif

Rep: C37/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Pemudik penguna roda dua melintas dipersimpangan MM Bekasi kota, Jawa Barat, Rabu (22/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pemudik penguna roda dua melintas dipersimpangan MM Bekasi kota, Jawa Barat, Rabu (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi sedang memulai pembangunan jalan alternatif sisi barat Jalan Raya Perjuangan, Kota Bekasi. Pembangunan jalan alternatif tersebut bertujuan untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi saat jam sibuk di sekitar Jalan Perjuangan, Jalan Juanda dan Jalan Agus Salim.

"Kita bangun jalan secara bertahap sepenjang tiga kilometer mulai dari belakang Summarecon Bekasi hingga perbatasan Kabupaten Bekasi. Saat ini, baru sekitar 300 meter yang telah dibangun," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi, Tri Adhianto, Senin (11/1).

Tri menjelaskan, meski baru terbangun sejauh 300 meter, namun jalan alternatif tersebut sudah dapat dilalui kendaraan lalu lintas. Berdasarkan pantauan, jalan tersebut memiliki lebar sekitar delapan meter dan ketebalan jalan mencapai 30 sentimeter.

Diperkirakan jalan tersebut dapat menahan beban kendaraan yang bertonase besar seperti truk pengangkut tanah. Selain itu, terlihat i sepanjang Kali Pengairan sudah dibangun "sheet pile" sejauh 300 meter yang mengikuti jalan

Menurut Tri, untuk pembuatan jalan ini, pada tahun ini pihaknya telah menganggarkan sebesar Rp 5 Miliar dari APBD. "Sesuai arahan Wali Kota, dana itu digunakan untuk membangun jalan panjang dulu meski tidak sempurna. Kita belum tahu, berapa panjang lagi yang akan dibangun dengaan dana sebesar itu, mengingat terjadi fluktuasi rupiah," jelasnya.

Ia pun berharap, perampungan jalan sepanjang tiga kilometer akan segera selesai sesuai dengan ketersediaan anggaran. Selain itu, kata Tri, dalam proposal yang diajukan ke DKI, Pemkot Bekasi juga mengajukan pembangunan untuk jalan tersebut dengan nilai sebesar Rp 35 miliar.

"Tapi kita berharap, apabila dana bantuan dari DKI disetujui, saya yakin akan segera selesai pembangunan jalan itu," kata Tri.

Terkait lahan, kata Tri, pihaknya tidak perlu melakukan pembebasan lahan di sepenjang pembuatan jalan tersebut. Sebab, lahan tersebut milik PJT (Perusahaan Jasa Tirta) II. "Diharapkan jalan alternatif itu dapat mengurangi kemacetan di ketiga jalan tersebut," tukasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement