Senin 11 Jan 2016 17:51 WIB

BBM Turun, Harga Sembako di Lampung Malah Naik

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ani Nursalikah
Sembako di pasar
Foto: Prayogi/Republika
Sembako di pasar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 5 Januari lalu, ternyata tidak menurunkan harga bahan pokok rumah tangga dan sayuran. Harga beberapa bahan pokok kebutuhan dapur dan sayuran cenderung bergerak naik.

Harga komoditas dapur di pasar tradisional di Kota Bandar Lampung dan daerah di Lampung, Senin (11/1), harga bahan pokok dan sayuran cenderung naik, meski harga BBM sudah turun. Harga komoditas yang naik, telur ayam, daging ayam, daging sapi, gula pasir, tepun terigu. Sedangkan sayuran yang naik, yakni bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, dan timun.

Pedagang tidak mengetahui penyebab naiknya harga bahan pokok. "Kami tidak tahu kenapa harga bahan pokok masih naik. Kami dapatkan harga naik sudah dari distributornya," kata Hadi, pemilik toko bahan pokok di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung.

Di pasar tradisional ternama di kota tersebut, harga telur ayam mencapai Rp 22.500 dari Rp 20.500 per kg. Sedangkan harga telur di Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, malah naik menjadi Rp 24 ribu per kg. Gula pasir naik dari Rp 12 ribu menjadi Rp 13 ribu per kg. Tepung terigu dari Rp 6.500 menjadi Rp 7.000 per kg.

Sedangkan cabai merah Rp 40 ribu dari Rp 35 ribu per kg, cabai rawit dari Rp 60 ribu menjadi Rp 68 ribu per kg. Bawang merah dari harga Rp 28 ribu menjadi Rp 30 ribu per kg, sedangkan bawang putih dari Rp 22 ribu menjadi Rp 24 ribu per kg.

Menurut Tina, ibu rumah tangga di Tanjungkarang, penurunan harga BBM tidak berpengaruh positif dengan harga bahan pokok dan sayur mayur. Harga bahan pokok dan sayur, kata dia, malah cenderung naik,.

"Harga BBM turun, tapi heran harga bahan pokok dan sayuran masih naik. Coba kalau harga BBM naik, malah harga bahan pokok dan sayuran ikutan naik, alasannya biaya transportasi juga naik," ujar ibu dua anak tersebut.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement