Senin 11 Jan 2016 16:20 WIB

Ambulans Liar Marak Beroperasi di Kota Bekasi

Rep: c37/ Red: Andi Nur Aminah
Mobil armada ambulans (ilustrasi).
Foto: Republika/Dewi Mardiani
Mobil armada ambulans (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Jumlah pelayanan unit kedaruratan seperti mobil ambulans di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, hanya ada tiga armada. Minimnya ketersediaan mobil ambulans tersebut dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk menjadikan bisnis penyewaan mobil ambulans.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, di depan RSUD Kota Bekasi terdapat sekitar delapan mobil ambulans yang bukan milik RSUD Kota Bekasi. Ambulans liar ini pernah dipakai Boy Hutapea (35 tahun) beberapa waktu lalu. Boy menuturkan, ketika itu, keluarganya membutuhkan armada ambulans untuk membawa jenazah seorang anggota keluarganya yang meninggal di RSUD Kota Bekasi. 

Boy mengatakan, saat jarak sekitar enam kilometer mengantar jenazah dari RSUD Kota Bekasi ke rumah duka di Perumnas I Kayuringin  kemudian ke  Tempat Pemakaman Umum (TPU) Perwira, keluarganya dikenakan biaya yang cukup mahal, yaitu Rp 1 juta. "Padahal jarak tempuhnya masih di bawah 10 kilometer. Ini sangat memberatkan kami," katanya.

Selain itu, Boy menyebutkan jika ambulans tersebut sama sekali tidak memiliki peralatan medis yang memadai. "Sepertinya cuma untuk antar jenazah saja,"katanya.

Terkait hal ini, Kepala Bagian Urusan Rumah Tangga RSUD Kota Bekasi, Neni menjelaskan, saat ini di RSUD Kota Bekasi baru memiliki sembilan mobil ambulans. Namun, dari sembilan armada tersebut baru tiga armada yang sering dipakai.

"Pengadaan enam mobil lainnya baru pada Desember 2015 lalu dan belum sering digunakan," kata Kepala Bagian Urusan Rumah Tangga RSUD Kota Bekasi, Neni, Senin (11/1).

Menurut Neni, penggunaan armada ambulans itu sifatnya hanya situasional. Artinya, hanya digunakan apabila jumlah pasien yang hendak memakainya membludak. "Kami utamakan tiga mobil yang lama dulu, tapi bila ada pasien yang lain ya kami operasikan," ujar Neni.

Neni menjelaskan, secara keseluruhan ada 12 ambulans di sana. Tiga di antaranya rusak parah karena faktor usia. Pihak rumah sakit tidak lagi mengoperasikan mobil tersebut, karena biaya perawatannya cukup tinggi.

Sebelum adanya penambahan enam armada, dan rumah sakit hanya menggunakan tiga armada untuk membantu pasien. Oleh karena itu, kinerja ketiga mobil itu cukup tinggi. Sehingga, satu dari tiga armada yang ada, tidak bisa digunakan untuk jarak jauh atau hanya bisa dipakai di dalam di kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement