Ahad 10 Jan 2016 23:02 WIB

Angka Kemiskinan di Jawa Barat Meningkat, Khususnya di Perkotaan

Rep: c26/ Red: Hazliansyah
Salah satu potret kemiskinan di ibukota (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supri
Kemiskinan, menjadi penyumbang faktor kategori Negara gagal

Dibandingkan dengan Maret 2015, terjadi kenaikan persentase penduduk miskin di perkotaan sebesar 0,15 persen poin yaitu dari 8,43 persen menjadi 8,58 persen. Dan di perdesaan terjadi penurunan sebesar -0,21 persen poin yaitu dari 11,82 persen menjadi 11,61 persen.

Angka kemiskinan tersebut diperoleh dari batas garis kemiskinan di Jawa Barat yang pada bulan September 2015 sebesar Rp. 318.602. Untuk daerah perkotaan garis kemiskinan bulan September 2015 sebesar Rp. 318.297,- atau naik 3,52 persen dari kondisi Maret 2015 sebesar Rp. 307.487.

Garis kemiskinan di daerah perdesaan juga mengalami peningkatan yang lebih tinggi yaitu 4,45 persen menjadi sebesar Rp. 319.228,- dibandingkan dengan kondisi Maret 2015 yaitu sebesar Rp. 305.618,-

Meski demikian belum ada data kabupaten atau kota penyumbang penduduk termiskin yang paling banyak. Menurut Dyah, data yang dirilis BPS Jawa Barat masih data secara umum di tingkat provinsi.

"Survei ini dilakukan sama-sama dari Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional). Tapi yang kabupaten atau kota masing-masing belum dihitung," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement