Ahad 10 Jan 2016 23:02 WIB

Angka Kemiskinan di Jawa Barat Meningkat, Khususnya di Perkotaan

Rep: c26/ Red: Hazliansyah
Salah satu potret kemiskinan di ibukota (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Salah satu potret kemiskinan di ibukota (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat merilis data angka kemiskinan di Jawa Barat. Hasilnya memperlihatkan peningkatan jumlah penduduk miskin di provinsi tersebut.

Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan hingga bulan September 2015 mencapai 4.485.654 orang. Atau sekitar 9,57 persen dari total penduduk yang ada di Jawa Barat.

Jumlah ini mengalami peningkatan dari Maret 2015 yang kala itu sebesar 4.435.699 orang atau 9,53 persen. Jumlah penduduk miskin bulan September 2015 mengalami kenaikan sebanyak 49.955 orang.

Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Jawa Barat, Dyah Anugrah mengatakan kenaikan justru kebanyakan terjadi di kota-kota besar. Hal ini dihubungkan dengan kenaikan inflasi yang terjadi.

"Justru yang naik (angka kemiskinan) di daerah perkotaan. Kalau dihubungkan dengan inflasi, inflasi Juni-Juli kan naik signifikan," kata Dyah kepada Republika.co.id, Ahad (10/1).

Saat inflasi di perkotaan meningkat, ujar dia, terjadi deflasi di pedesaan sehingga kemiskinan di pedesaan mengalami penurunan. Akan tetapi, penduduk miskin di pedesaan nyatanya juga semakin terpuruk. Ini ditandai dengan kenaikan indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan.

BPS Jawa Barat menyebutkan jumlah penduduk miskin bulan September 2015 untuk daerah perkotaan sebanyak 2.706.520 orang. Sedangkan di perdesaan sebanyak 1.779.134 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement