REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Jumlah produk makanan halal Korea Selatan (Korsel) yang diekspor ke negara-negara Muslim meningkat dengan cukup signifikan.
Diperkirakan, jumlah permintaan produk makanan halal dari Korsel ini akan terus tumbuh seiring meningkatkanya populasi umat Islam.
Menurut data Kementerian Pertanian Korsel, pengiriman produk makanan halal ke negara-negara Muslim yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC) setiap tahunnya mengalami kenaikan 5,9 persen yaitu sebesar 339 juta dolar AS terhitung pada periode Januari hingga November. Tahun lalu, semua ekspor produk makanan halal menembus angka 860 juta dolar AS.
"Produk halal sangat menjanjikan karena jumlah pasarnya serta fakta bahwa halal adalah pasar yang relatif belum dimanfaatkan oleh perusahaan dan para petani," kata seorang pejabat Kementerian Pertanian Korsel seperti dilansir halalfocus Ahad (10/1).
Banyak negara-negara Muslim yang tertarik untuk membeli produk yang aman dan berkualitas tinggi tanpa memikirkan biaya. Kementerian Pertanian Korsel berharap tahun 2017 ekspor produk makanan halal dapat mencapai 1,5 miliar dolar AS.
Hingga saat ini, data menunjukkan beberapa produk seperti biji-bijian, ekstrak ginseng, kimchi, susu bubuk, mie san kopi instan mengalami peningkatan. Permintaan pun terus menunjukkan adanya indikator pertumbuhan.
Memanfaatkan peluang yang ada, perusahaan lokal kini mulai mengupayakan untuk mendapatkab sertifikat halal untuk produk-produknya terutama produk makanan. Mereka bahkan mulai membuka restoran yang menjual makanan yang dapat dikonsumsi oleh umat Islam.