REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mantan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif mengingatkan masyarakat agar mewaspadai kelompok radikal penganut maut. Hal ini menyusul semakin banyaknya kasus orang hilang yang diduga terkait dengan kelompok radikal.
''Menurut saya gejala seperti itu sementara. Selama keadilan sosial belum ada, pasti ada kasus seperti itu. Namun selama keadilan sosial ditegakkan di Indonesia, kelompok radikal tidak akan mendapat tempat,''kata Syafii Maarif pada wartawan di Yogyakarta baru-baru ini.
Karena itu, Buya Syafii mengimbau masyarakat Indonesia harus waspada dan jangan mudah teologi maut itu berani mati, tetapi tidak berani hidup.
Seperti diketahui, pekan ini di Yogyakarta dan beberapa wilayah dikabarkan ada beberapa orang yang menghilang secara misterius.
Selain dr Rica Tri Handayani yang menghilang sejak 30 Desember 2015 lalu, juga seorang PNS di RSUP Dr Sardjito yang telah meninggalkan pekerjaanya dalam dua bulan terakhir.
Sementara itu Kepala Kesbanglinmas (Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat) DIY Agung Supriyono mengajak masyarakat untuk mengantisipasi terhadap hal-hal yang mengarah ke radikalisme, dengan menjaga ke-Indonesiaan.'
'Yang perlu diantisipasi adalah menjaga keindonesiaan warga. Ada indikasi mereka yang menghilang itu ikut gerakan yang mengarah ke radikalisme,'' kata dia saat ditemui di Gedung DPRD DIY.