Ahad 10 Jan 2016 02:08 WIB

Katarak Sebabkan 50 Persen Kebutaan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Angga Indrawan
Dokter melakukan persiapan sebelum operasi katarak di RSU Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (22/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Dokter melakukan persiapan sebelum operasi katarak di RSU Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila F  Moeloek mengatakan, katarak merupakan penyebab utama  gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia dan di dunia. Dari semua kebutaan pada masyarakat lebih dari 50% disebabkan oleh katarak, penyebab lainnya adalah glaukoma dan penyakit degeneratif lainnya.

Katarak merupakan proses degeneratif yang sangat dipengaruhi oleh faktor usia, oleh karena itu kasus ini akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah lanjut usia. Walaupun katarak juga dapat diderita oleh bayi dan anak yang disebabkan oleh proses dalam kandungan seperti infeksi dan malnutrisi selama usia anak-anak namun kasus ini sangat jarang dijumpai.

"Pemerintah telah menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan baik di puskesmas maupun rumah sakit. Hal ini juga diperkuat  dengan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional bagi masyarakat miskin termasuk untuk operasi katarak," katanya, Sabtu, (9/1).

Pelayanan kesehatan mata, terang dia,  diselenggarakan mulai dari pelayanan kesehatan primer di puskesmas dan pelayanan rujukan di rumah sakit. Selain itu juga di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) di 10 provinsi yang juga dapat melayani operasi katarak.

Menurutnya, yang terpenting adalah kesadaran dan kemauan dari masyarakat akan pentingnya kesehatan mata. Sehingga mereka mau memeriksakan kesehatan matanya ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement