Sabtu 09 Jan 2016 02:19 WIB

Ulama Diimbau Perluas Dakwah Cegah Narkoba

narkoba
Foto: abc news
narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengimbau ulama untuk memaksimalkan dakwah mencegah konsumsi narkoba. Hal ini dimaksudkan untuk membentengi generasi muda dari bahaya narkoba.

"Maka yang dilakukan prioritas adalah pencegahan, bukan rehabilitasi dulu. Karena itu para kyai dan ulama agar memperluas target dakwahnya," tambah Mensos saat meresmikan gedung rehabilitasi Napza Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) di Malang, Jumat (9/1).

Menurut Mensos, dalam pemetaan wilayah Jawa Timur berada di peringkat kedua terbanyak jumlah korban penyalahgunaan narkotika. Dia bertanya - tanya, siapa sebenarnya yang perlu didakwah. Ada orang menganggap lingkungan sekitar pesantren aman dari narkoba karena dianggap mengerti agama.

Kenyataannya tidak demikian. Ada saja oknum yang lemah sehingga mengkonsumsi hal terlarang itu.

Target pemerintah untuk merehabilitasi pecandu narkoba pada 2015 sebanyak 100.000 orang tapi diperkirakan hanya mampu menjangkau setengahnya. Sementara direncanakan target 2016 mencapai dua kali lipat.

Jika diperkirakan total pengguna narkoba sebanyak enam juta orang dengan asumsi tidak ada pemakai baru, maka dibutuhkan sekitar 30 tahun untuk Indonesia bebas dari narkoba. "Kita punya banyak PR disini. Apalagi saat ini para pengedar dan produsen narkoba menargetkan anak-anak usia SD sebagai konsumen," ujar Mensos dihadapan pimpinan Pesantren Bahrul Magfiroh.

Dia mengatakan lebih baik mencegah agar narkoba tidak terus menimbulkan korban, karena untuk merehabilitasi pecandu membutuhkan biaya yang mahal. Selain itu, narkoba juga berkaitan dengan HIV dan AIDS yang membutuhkan perawatan dan obat seumur hidup dengan biaya yang tidak sedikit.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement