REPUBLIKA.CO.ID,  MALANG -- Para pendaki yang ingin menjelajah Gunung Semeru untuk sementara harus mengurungkan niat. Selama tiga bulan ke depan Gunung Semeru akan ditutup karena berpotensi muncul badai pada musim penghujan.

"Kalau musim penghujan badai akan sering terjadi, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat musim badai seperti ini lebih baik ditutup," kata Kepala Balai Besar Tengger Semeru Bromo, Ayu Dewi Utari, Jumat (8/1).

Ayu mengatakan TNBTS telah berkoordinasi dengan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).  Ayu menambahkan Data BMKG menunjukan peningkatan curah hujan pada minggu pertama bulan Januari.

Selain itu hujan memperbanyak intensitas munculnya kabut yang dapat menghalangi pandangan pendaki. Potensi dahan dan pohon tumbang pun semakin tinggi. Kontur tanah di beberapa lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa ini dinilai berbahaya.

Ayu mengatakan saat musim penghujan tiba dikhawatirkan adanya longsor. "Kamu tidak bisa memprediksi badai sampai kapan tapi biasanya meningkat sejak Januari," tambah Ayu.

Ayu mengatakan ditahun-tahun sebelumnya penutupan dilakukan selama tiga bulan. Selain antisipasi badai penutupan juga dilakukan untuk pemulihan ekosistem.

Ikuti Whatsapp Channel Republika