REPUBLIKA.CO.ID,BANDARLAMPUNG -- Pemerintah Provinsi Lampung mengincar kerja sama perdagangan bahan pangan senilai Rp1,5 triliun dengan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai konsumen komoditas unggulan di wilayah itu.
"Nilai Rp1,5 triliun itu bagi Jakarta masih kecil, sehingga kami akan serius menangani perjanjian kerja sama tersebut," kata Sekretaris Pemerintah Provinsi (Sekprov) Lampung, Arinal Djunaidi, di Bandarlampung, Jumat.
Menurut dia, kerja sama bernilai lebih dari satu triliun rupiah itu diharapkan akan diperoleh Lampung dari pasokan tiga komoditas unggulan yang dihasilkan daerah ini, seperti beras, daging sapi, serta ayam potong.
"Kondisi pasokan tiga komoditas utama itu untuk masyarakat Lampung selama ini masih dapat terpenuhi, dan adanya kerja sama itu dilakukan semata-mata untuk menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya petani serta peternak di Lampung," ujarnya lagi.
Selama ini, Arinal mengklaim, produksi beras dari areal padi sawah di Lampung sudah mencapai swasembada, bahkan untuk daging sapi beberapa potensi lahan pemeliharaan serta inseminasi buatan juga telah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan daging di daerah ini dan dipasok ke daerah lain.
"Jadi, tidak perlu khawatir akan kekurangan untuk memenuhi kebutuhan pangan berupa beras, daging sapi dan ayam potong dari Lampung apabila telah disetujui oleh Pemerintah DKI Jakarta," ujar dia.
Setelah berjalan, ia melanjutkan, barulah akan dikembangkan pada komoditas lainnya sehingga semua petani maupun peternak dan pekebun di Lampung akan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
Arinal juga mengatakan, dengan persetujuan serta berjalan kerja sama itu akan menunjang peningkatan kualitas pembangunan khususnya infrastruktur di wilayah Lampung.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Dessy Desmaniar Romas mengharapkan, rencana pengajuan kerja sama itu dapat dilaksanakan sehingga akan menunjang peningkatan kesejahteraan petani maupun peternak di Lampung.
"Kerja sama ini harus bisa dilaksanakan secepatnya agar upaya pembangunan infrastruktur di sektor riil dapat berkembang secara signifikan," kata dia pula.
Terkait ketersedian pengembangan peternakan sapi, Dessy mengatakan sejumlah upaya telah dilakukan, bahkan pengembangbiakan alami maupun buatan telah diterapkan untuk menunjang swasembada daging di Lampung.