Jumat 08 Jan 2016 14:57 WIB

Kinerja Penyuluh Pertanian Dinilai Minim

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Penyuluh Pertanian
Foto: Deptan.go.id
Penyuluh Pertanian

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Bandung dinilai kurang maksimal. Peran PPL di berbagai kecamatan tidak terlalu menonjol karena masih banyak para petani yang kewalahan menghadapi perkembangan pada sektor pertanian.

Staf Ahli Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Alam Sari, Kecamatan Rancabali, Dede Badru Munir, menuturkan, peran PPL di Kabupaten Bandung memang kurang terasa. Bahkan, kehadirannya pun seperti sudah nihil. "Enggak tahu (kenapa), mungkin kurang orang," kata dia, Jumat (8/1).

Dede mengakui, saat ini PPL di tiap kecamatan hanya ada satu atau dua orang. Ia menilai, jumlah itu tidak sebanding dengan luasnya kecamatan yang harus diurus. Akibat kondisi ini, sosialisasi terkait inovasi ataupun terobosan baru pada sektor pertanian jarang diterima oleh petani.

Bahkan, menurut Dede, tak jarang petani lebih memiliki pemahaman terhadap sektor pertanian ketimbang PPL itu sendiri. Alih-alih membantu petani, PPL malah tidak sanggup memberikan kontribusi yang signifikan terhadap sektor pertanian.

Padahal, kata Dede, PPL perlu berperan meningkatkan produksi pertanian di kalangan petani. Dengan demikian, jika produksi ini meningkat, petani pun bakal lebih sejahtera. Ia mencontohkan, produksi stroberi di Kecamatan Ciwidey sebenarnya terus berkurang. Bahkan, menurut dia, pasokannya tinggal 10 persen.

Dede menyatakan, persoalan penurunan produksi seperti itu tentu harus menjadi perhatian PPL. Jika tidak demikian, para petani akan kesulitan menghadapi dinamika perubahan yang terjadi pada sektor pertanian saat ini. Apalagi, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai pada tahun ini.

Menurut Dede, penambahan jumlah PPL bukan menjadi solusi tunggal atas persoalan ini. Justru, kata dia, percuma menambahkan PPL jika kualitas diabaikan. Karena itu, pemerintah seharusnya meningkatkan kualitas PPL yang sudah ada saat ini. Pengembangan penelitian pada sektor pertanian pun dinilai lebih penting. Sebab, penelitian ini akan mampu menciptakan berbagai inovasi.

Sementara itu, Ketua KTNA Kabupaten Bandung Nono Sambas menuturkan, jumlah dan kualitas PPL memang harus ditingkatkan. Saat ini, satu kecamatan itu memiliki satu sampai dua PPL PNS. Bahkan, ada kecamatan yang tidak mempunyai PPL. "Jumlahnya juga perlu ditambah. Tapi, kualitasnya juga perlu ditingkatkan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement