REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sri Sultan Hamengku Buwono IX karya pematung Rustamaji dari Klaten Yogyakarta tak terawat dan hanya diletakkan di pojokan Jalan Kali Mambu Yogyakarta.
Hal ini menjadi keprihatinan dari para seniman. Atas inisiasi Dewan Kebudayaan DIY, Patung tersebut akan dipindahkan ke Keraton Yogyakarta besok 9 Februari, kata anggota Dewan Kebudayaan DIY Sumaryono pada wartawan, di Dinas Kebudayaan DIY, Jum’at (8/1).
Padahal, kata dia, HB IX merupakan tokoh nasional dan patung tersebut dibuat bersamaan dengan Patung Jenderal Sudirman yang dipasang di DPRD DIY. Waktu itu dibuat di Sanggar Pelukis Rakyat di Jalan Batikan di tahun 1951-1953. Karena sanggar tersebut bubar, banyak karya batu yang tidak terawat. segenerasi dengan Patung Jenderal Sudirman.
Sebenarnya ada usulan patung tersebut diletakkan di Beteng Vredenburg, tetapi terkendala wasiat almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX bahwa dirinya tidak boleh dipatungkan dan digunakan sebagai nama jalan. Akhirnya patung tersebut akan diboyong ke Keraton Yogyakarta supaya tidak mendatangkan polemik.
Di tempat terpisah Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengakui patung ayahandanya Sei Sultan Hamengku Buwono IX akan diletakkan di Keraton Yogyakarta. ‘’Hal ini atas pesan dari swargi (red. almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX) agar patung tersebut dipindahkan ke Keraton Yogyakarta,’’jelas dia pada wartawan di DPRD DIY, Jum’at (8/1).
Karena, lanjut dia, swargi dulu pernah melihat sendiri bahwa patungnya diletakkan di bawah di kantor kepolisian. ‘’Waktu itu kami cari tidak ketemu. Ternyata patung tersebut ada di belakang bekas kantor kepolisian. Nantinya di keraton akan kami letakkan di lokasi yang memungkinkan karena beratnya sekitar 500 kilogram,’’kata Sultan.