REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Angkasa Pura II (Persero) mengaku telah meminta izin kepada para proklamator sebelum memindahkan patung Soekarno-Hatta di depan Gerbang Masuk Bandara Soekarno-Hatta.
“Terkait dengan pemindahan patung ini, kami juga telah memohon izin kepada ahli waris dari bapak-bapak Proklamator kita dan mendapat restu," kata Head of Project Management Unit Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Agung Sedayu, Jumat (8/1).
Agung mengatakan bekas lokasi patung akan dibangun east cross taxiway untuk mempercepat perpindahan pesawat dari runway 1 ke runway 2 dan sebaliknya. Dengan adanya east cross taxiway maka diharapkan akan meningkatkan pelayanan kepada penumpang khususnya dalam hal ketepatan waktu keberangkatan maupun kedatangan pesawat.
Untuk saat ini, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga telah dioperasikan west cross taxiway untuk menghubungkan kedua runway. Melalui pengembangan berkonsep Art Cultural Airport diharapkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta mampu lebih memperkenalkan keindahan lokal serta mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
Di samping memperhatikan estetika, pengembangan bandara juga fokus pada aksesibilitas, khususnya menyusul segera beroperasinya Terminal 3 Ultimate yang berkapasitas 25 juta penumpang.
Saat ini tengah dilakukan pembangunan jalan layang yang didedikasikan untuk akses ke Terminal Tiga Ultimate. Kendaraan dari gerbang utama bandara dapat langsung menuju Terminal Tiga melalui jalan layang. Sebaliknya kendaraan dari Terminal 3 Ultimate dapat langsung keluar bandara melalui jalan layang.
"Insya Allah Terminal 3 ultimate yang baru ini akan beroperasi bulan mei 2016 yaitu sebelum liburan dan hari raya Idul fitri," kata dia.